BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan
teknologi informasi memberikan dampak yang sangat besar dalam kemajuan
komunikasi. Teknologi yang canggih tidak hanya dapat menyebarkan infomasi
dengan cepat namun bemanfaat dalam memudahkan penyebaran informasi menyenai
trendi budaya baru dari bukan hanya dari Indonesia tetapi dari seluruh dunia.
Trendi atau kebudayaan popular banyak diminati dan cepat berganti. Kebudayaan
popular biasanya berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh
semua orang atau kalangan tertentu seperti musik, film, fashion, dan lain-lain.
Berpenampilan
menarik dan mengikuti trendi budaya baru sedang bekembang tentunya pada
kalangan remaja. Apalagi dalam pergaulan, penampilan sangat penting untuk
diperhatikan. Salah satu trendi yang banyak dinimati oleh kalangan remaja
khususnya perempuan yaitu fashion korea, melalui penampilan artis korea yang
memiliki wajah menarik, kulit putih bersih, dan mempunyai badan yang tinggi
membuat remaja meniru gaya fashion idola mereka.
Oleh
karena itu, berdasarkan paparan diatas kami sebagai penulis tertarik untuk
menulis makalah yang berjudul “Kecenderungan Orang Muda untuk Mengikuti Trendi
Budaya Baru”
B. Rumusan Masalah
Bagaimana
Kecenderungan Orang Muda untuk Mengikuti Trendi Budaya Baru?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk
memenuhi Tugas Ilmu Sosial Dasar
2.
Untuk
mengetahui Kecenderungan Orang Muda untuk Mengikuti Trendi Budaya Baru
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1.
Pengertian
Budaya
Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa
Indonesia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana
juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah
suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
2.
Pengertian
Tren
Tren merupakan suatu pandangan, gagasan, ide maupun mode (ragam cara atau
bentuk terbaru pada suatu waktu tertentu, seperti tata pakaian, potongan
rambut, corak hiasan, dan sebagainya) yang sedang digandrungi oleh masyarakat,
dapat digemari oleh remaja, anak-anak, dewasa, maupun orang tua. Tren adalah
sesuatu yang “menjamur” atau sedang disukai atau digandrungi oleh orang banyak.
Cirinya mudah saja, apabila kita sedang berjalan ditempat-tempat umum atau
tempat berbelanja tertentu dan melihat ada sebuah kesamaan pada 5-25 orang yang
lewat, maka itulah tren yang sedang berlaku.
B. Kecenderungan orang muda mengikuti
budaya trend baru
Indonesia adalah bangsa yang majemuk,
terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya. Indonesia terdiri dari berbagai
suku bangsa yang mendiami belasan ribu pulau dan masing-masing suku bangsa
tersebut memiliki keanekaragaman budaya tersendiri. Pada kondisi saat ini
sebagian kebudayaan tersebut mulai di tinggalkan seiring berkembangnya era
globalisasi yang membawa kebudayaan-kebudayaan asing masuk di nusantara
terutama kebudayaan barat. Kehadiran budaya barat seakan mendominasi dan
menjadi Trend-Center bagi masyarakat. Kebiasaan dan pola hidup orang barat
seakan menjadi cermin moderenisasi. Hembusan pengaruh barat di anggap sebagai
ciri khas kemajuan dalam ekspresi budaya kekinian. Masyarakat memiliki
keinginan untuk selalu berubah dan mengikuti hal-hal yang baru.
Indonesia
di kenal sebagai negara multi etnis dan agama, dari situlah Indonesia memiliki
ragam Budaya yang berbeda-beda. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai
sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan Indonesia kini
kian memudar secara perlahan. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya teknologi
yang akhirnya dapat memberikan dampak negatif terhadap kebudayaan asli
Indonesia. Dengan banyak berkembangnya media elektronik, kebudayaan barat dapat
dengan mudah masuk ke Indonesia,sehingga mulai mengubah pola pikir dan prilaku
masyarakat Indonesia. Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia sebenarnya
memiliki dampak positif dan negatif bagi
anak muda di Indonesia.
Dampak
positif misalnya, kreatifitas, inovasi pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, hidup disiplin dan profesionalitas dalan lain-lain. Sedangkan,
dampak negatifnya kebudayaan asing atau barat terhadap masyarakat Indonesia
khususnya kalangan remaja sudah sampai tahap memprihatinkan karena ada
kecenderungan para remaja sudah melupakan kebudayaan bangsanya sendiri. Budaya
ikut-ikutan atau latah terhadap cara berpakaian misalnya, Para remaja tidak
ingin ingin dikatakan kuno, kampungan kalau tidak mengikuti cara berpakaian ala
barat karena dinilai modern, tren dan mengikuti perkembangan zaman meski
memperlihatkan auratnya yang dilarangan oleh ajaran agama maupun bertentangan
dengan adat istiadat masyarakat secara turun temurun. Selain cara berpakaian
dan mode, pergaulan bebas dan cara berhurahura di kalangan remaja yang di lihat
sebagi prilaku yang menyimpang baik secara agama maupun sosial juga menjadi
masalah bagi kebudayaan di Indonesia. Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa
selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan yang
mereka miliki. Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri
terkesan jauh dari moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak
mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai ajaran
agama dan budayanya. Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai
kebudayaan barat, dibandingkan dengan kebudayaan kita sendiri.
Contohnya
gaya hidup, Remaja merupakan masa depan atau calon konsumen potensial. Upaya
mencari identitas diri dan status sosial ditandai melalui barang-barang dan
aktivitas-aktivitas yang dilakukan. Perilaku semacam ini sudah berkembang
menjadi sebuah gaya hidup bagi kalangan anak muda saat ini. Artinya perilaku
konsumsi atau aktivitas-aktivitas terhadap sesuatu bukan lagi merupakan
kebutuhan, akan tetapi suatu keharusan untuk menunjukkan dirinya dikalangan
masyarakat. Melalui gaya ini seorang dapat dinilai oleh orang lain. Gaya juga
merupakan elemen pembentuk citra. Fenomena ini kemudian melahirkan
bentuk-bentuk “budaya populer”. Misalnya konsumsi mode, fashion,
dan gaya hidup yang serba instan. Budaya populer inilah yang hingga saat ini
masih berkembang di Indonesia melalui cara promosi sistem nilai lewat media
massa seperti televisi, radio, internet, koran, majalah, dan sebagainya. Oleh
karena itu kalangan anak mudah saat ini lebih cenderung mengikuti budaya asing
dibandingkan dengan budayanya sendiri.
Dari perkembangan era globalisasi yang
sangat pesat karena penemuan-penemuan baru di dunia teknologi yang di dominasi
oleh negara-negara luar. Selain penemuan-penemuan tersebut, terjadi fenomena
lain khususnya di kalangan remaja, dimana para remaja tersebut cenderung meniru
kebudayaan luar. Salah satu contohnya
seperti model cara berpakaian, pergaulan bebas, gaya bahasa dan model
rambut. Pengaruh ini dapat merambat merambat lebih cepat ke golongan bawah akibat
artis-artis di jagad hiburan yang memiliki tingkat modernisasi yang lebih
tinggi. Dari perilaku dan gaya itulah di lihat oleh para remaja sebagai contoh
dan layak untuk di tiru karena di anggap lebih maju dan modern. Sehingga pada
akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat dibandingkan dengan
kebudayaan kita sendiri.
Seiring
dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut mengiringi budaya-budaya asing
yang masuk ke Indonesia, sehingga generasi muda yang mendatang bisa
diperkirakan dapat lebih buruk dari masa sekarang jika mengikuti budaya asing
tersebut. seperti yang terjadi saat ini banyak remaja yang melakukan
penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan norma-norma yang
berlaku di Indonesia. Mereka tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ada.
Kemudahan mengakses budaya asing serta kemudahan masuknya budaya asing tanpa
ada filterisasi membuat usia muda rawan tergoda dengan hal-hal yang bisa
membahayakan dirinya. Seperti banyaknya blue film yang masuk ke Indonesia,
permasalahan ini sangat berdampak negatif bagi masyarakat khususnya kalangan
remaja. Banyak blue film atau adegan porno laiinya yang dapat diakses dengan
mudah melalui internet. Para remaja bebas mengakses dan menonton film tersebut
tanpa pengawasan dari pihak orang tua mereka. Hal tersebut menimbulkan dampak
yang kurang baik bagi psikis remaja itu sendiri, dengan menonton adegan porno,
remaja tersebut jadi termotivasi ingin melakukan hal yang ia tonton dan ada
sesuatu yang baru yang tidak seharusnya di coba jadi ingin dicoba. Remaja
identik dengan masa dimana mencari identitas diri melalui bergaul dengan
teman-teman sebaya, dan mencari pengalaman dengan mengikuti banyak
kegiatan-kegiatan yang di anggap baru bagi mereka. Serta kecenderungan para
remaja mengikuti budaya yang tengah trend, sehingga tidak sedikit para remaja
terjebak dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia melalui informasi yang
sangat mudah di dapatkan baik dari media Online maupun media massa yang
sekarang ini cukup mudah di dapatkan.
Contoh
lain seperti Valentine Day's. kata Valentine Day’s itu sudah tidak asing bagi
dunia remaja, mereka lebih mengenal dan memahami di karenakan Valentine Day’s
identik dengan remaja serta mereka juga ikut merayakan. Biasanya Valentine
Day’s (Hari Kasih Sayang) dirayakan kepada kekasih atau pasangan masing-masing
dengan memberikan hadiah berupa Coklat yang di jadikan simbol kasih sayang,
serta memberikan selamat kepada kekasih (Pasangan masing-masing) berupa
kata-kata indah yang berisikan kata yang romantis sehingga membuat pasangan
kita menjadi lebih sayang. Selain itu juga ada yang menjadikan Valentine Day’s
(Hari Kasih Sayang) sebagai saat yang tepat untuk mengutarakan perasaan kepada
cewek yang ingin di jadikan pacar atau kekasih dengan mengungkapkan isi hati
tentang perasaanya kepada si cewek tersebut. Sebenarnya Valentine Day’s (Hari Kasih Sayang) itu baik dan bagus
apabila di lakukan dengan benar, karena didalamnya terdapat pesan-pesan yang
baik yaitu mempererat dan menyatukan rasa kasih sayang terhadap pasangan kita
masing-masing.
Kemajuan
teknologi,dunia industry, dan hiburan menjadi faktor yang berpengaruh besar
dalam penyebarluasan trendi budaya baru dikalangan masyarakat khususnya pada
kalangan muda. Yang dulunya diindonesia, wanita menggunakan kebaya sehari-hari
namun karena masuknya budaya baru terjadi pergeseran dengan kehadiran jins,
kaos, kemeja, dan lain sebagainya. Para orang muda yang akan paling cepat
mengikuti tren-tren budaya baru tersebut karena merekalah yang paling update. Berpenampilan
menarik dan mengikuti mode yang sedang berkembang tentunya sudah menjadi tren
tersendiri bagi kalangan Orang muda. Pesatnya perkembangan teknologi informasi
sehingga memudahkan masyarakat khususnya pada kalangan Orang Muda untuk
mengakses informasi tentang gaya hidup yang mereka inginkan. Yang dulunya jika
ingin mendapatkan barang-barang dari luar kota, harus pergi ke kota tersebut,
namun kini hanya dengan mengakses internet masyarakat akan lebih mudah untuk
membeli tanpa harus pergi kekota tersebut. Apalagi bagi kaum muda, informasi
tentang gaya terkini yang menjadi tren sangat mudah diketahui melalui internet.
Umumnya kalangan remaja Indonesia
berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di
anut dan adat istiadat yang mereka miliki. Para remaja merasa gengsi kalau
tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai
ajaran agama dan kebudayaannya. Dan kini nilai-nilai kebudayaan kita semakin
terkikis karena disebabkan oleh pengaruh budaya asing yang masuk ke negara kita.
Jika pengaruh-pengaruh di atas terus dibiarkan, maka moral generasi bangsa akan
menjadi rusak. Timbul tindakan anarkis antar golongan muda. Hubungannya dengan
nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya
bangsa sendiri. Padahal generasi muda justru menjadi penerus masa depan bangsa
kita.
Orang
muda cenderung sangat mudah untuk mengikuti trendi budaya baru. Karena mereka
tidak ingin dikatakan ketinggalan jaman. Mau tidak mau para orang muda akan mengikuti
trendi budaya baru karena adanya tuntutan zaman yang harus mereka hadapi.
Adanya globalisasi memunculkan budaya-budaya baru. Contohnya saja Kentucky
Fried Chicken, Pizza Hut, McDonals, A&W merupakan pola konsumsi baru
tehadap makanan cepat saji (fast food) dari luar negeri yang kini bayak
digemari masyarakat Indonesia. Bahkan restoran-restoran ini lebih banyak
dikunjungi oleh remaja dibandingkan dengan rumah-rumah makan yang menyajikan
makanan khas Indonesia. Meskipun cita rasa itu belum tentu cocok dengan selera,
namun dianggap lebih “bergengsi” oleh remaja dibanding dengan rumah makan
tradisional.
Selain
itu, kehadiran iklan atau reklame yang menawarkan produk-produk luar negeri
juga cukup menyita pengeluaran bagi kaum remaja, terutama yang bermukim
dikota-kota besar . selera belanja akan produk luar seolah-olah dianggap lebih
“berkelas”, lebih berkualitas, dan lebih mengikuti trend dibanding dengan
produk-produk buatan Indonesia. Para orang muda cenderung mengeluarkan uang
secara berlebihan hanya untuk mengikuti trend yang terus mengalami perubahan,
padahal barang-barang yang dibeli belum tentu sama sekali berguna ataupun tidak
sesuai dengan kebutuhan mereka. Adanya kecenderungan orang muda terhadap budaya
baru membuat para remaja konsumtif. Remaja rela mengeluarkan biaya atau materi
demi rasa kepuasan telah memiliki komoditi tesebut.
Suatu
trendi budaya baru itu harus mendapat respon positif dari masyarakat agar dapat
ditiru oleh semua orang. Disini orang muda sangat cenderung mengikuti trend
budaya baru karena dalam pemahaman mereka trend budaya baru merupakan hal yang
sangat instan/cepat. Dengan perubahannya yang sangat cepat itu yang memicu hal
yang negatif, yaitu banyak mengeluarkan uang yang berlebihan untuk mengikuti
setiap perubahan yang ada. Mereka mengeluarkan banyak uang hanya untuk membeli
hal yang tidak berguna sama sekali. Generasi muda sangat senang mengikuti perkembangan trend tersebut hanya karena
untuk mendapatkan hal yang menarik. Oleh karena itu golongan muda banyak
mencoba hal-hal yang baru agar tidak ketinggalan dengan teman sebayanya.
Teknologi dan fashion merupakan hal yang paling cenderung dalam orang muda saat
ini. Teknologi saat ini sangat berpengaruh pada kaum muda. Karena menurut kaum
muda hidup tanpa gadget itu susah. Saat ini kaum muda sudah jarang sekali
bersosialisasi pada masyarakat akibat gadget yang selalu membuat mereka
ketergantungan. Cara berpakaian anak muda zaman sekarang yang sudah melenceng
dari aturan agama dan norma yang ada. Mereka menggunakan pakaian yang minim
bahannya sehingga ada bagian tubuh yang seharusnya tidak diperlihatkan malah
diperlihatkan. Contoh lain yaitu kaum muda yang mengikuti budaya orang barat
yang suka mengkonsumsi minum-minuman keras, narkoba, dan barang haram
sejenisnya. Karena, dalam pemikiran mereka jika mereka tidak mengkonsumsi
barang itu maka mereka dinilai sebagai masyarakat yang sudah ketinggalan zaman.
Mereka juga hanya ingin yang instan-instan. Dengan begitu timbul sikap bergaya
hidup mewah dan boros karena status masyarakat di ukur melalui kekayaan.
Sebenarnya trend budaya baru ini memiliki dampak positif dan negatif. Yang
harus kita ambil yaitu positifnya, tapi sekarang banyak yang menyalahgunakan
semuanya. Trend budaya baru ini tergantung dari setiap individu bagaimana cara
mereka untuk mengikuti alur yang ada.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berpenampilan menarik dan
mengikuti mode yang sedang berkembang tentunya sudah menjadi tren tersendiri
bagi kalangan Orang muda. Kemajuan teknologi,dunia industry, dan hiburan
menjadi faktor yang berpengaruh besar dalam penyebarluasan trendi budaya baru
dikalangan masyarakat khususnya pada kalangan muda. Umumnya kalangan remaja
Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama
yang di anut dan adat istiadat yang mereka miliki.
Para remaja merasa gengsi
kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan
nilai-nilai ajaran agama dan kebudayaannya. Disini orang muda sangat cenderung mengikuti
trend budaya baru karena dalam pemahaman mereka trend budaya baru merupakan hal
yang sangat instan/cepat. Dengan perubahannya yang sangat cepat itu yang memicu
hal yang negatif, yaitu banyak mengeluarkan uang yang berlebihan untuk
mengikuti setiap perubahan yang ada. Mereka mengeluarkan banyak uang hanya
untuk membeli hal yang tidak berguna sama sekali. Generasi muda sangat senang
mengikuti perkembangan trend tersebut
hanya karena untuk mendapatkan hal yang menarik. Oleh karena itu golongan muda
banyak mencoba hal-hal yang baru agar tidak ketinggalan dengan teman sebayanya.
Sebenarnya
trend budaya baru ini memiliki dampak positif dan negatif. Yang harus kita
ambil yaitu positifnya, tapi sekarang banyak yang menyalahgunakan semuanya.
Trend budaya baru ini tergantung dari setiap individu bagaimana cara mereka
untuk mengikuti alur yang ada.
B. Saran
Semoga dengan
pembuatan makalah ini, pembaca khususnya orang muda dapat mengetahui jika
terlalu cenderung mengikuti trendi budaya baru juga tidak baik, mereka lebih
harus selektif dalam mengikuti trendi budaya baru yang sering beganti. Dalam pembuatan makalah ini juga kami menyadari bahwa, dalam
pembuatan makalah masih terdapat banyak kesalahan kekurangan serta kejanggalan
baik dalam penulisan maupun dalam pengkonsepan materi. Untuk itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan lebih baik dan kami
berharap kepada semua pembaca Orang muda khususnya, dapat memahami infomasi
yang penulis sampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Milla Riauzie Poetri, Ikma Citra Ranteallo, Nazrina Zuryani.
(2015). Perilaku Konsumtif Remaja Perempuan Terhadap Trend Fashion Korea di
Jakata Selatan. Diakses Pada tanggal 15 Mei 2017. http://ojs.unud.ac.id/index.php/sorot/article/download/12804/8687
Resmiwaty.
(n.d.). Degragasi Kultural dalam Kehidupan Remaja . 325-332. Diakses Pada
Tanggal 15 Mei 2017 https://media.neliti.com/media/publications/28549-ID-degradasi-kultural-dalam-kehidipan-remaja.pdf
Sofiah,
A. R. (2014). Tren Mode Remaja Putri. Studi Analisis Isi Produksi Pesan
Rubrik Mode Majalah Gadis Dalam Pembentukan Tren Mode Remaja Putri Tahun 2011,
1-21. Diakses Pada Tanggal 15 Mei 2017 http://www.jurnalkommas.com/docs/jurnal%20arum.pdf