Jumat, 09 Juni 2017

Makalah Fisiologi Genetalia pada Manusia

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
      Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. sehingga dengan demikian reproduksi manusia dilakukan dengan cara generative atau sexsual. untuk dapat mengetahui  reproduksi pada manusia, maka harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung didalamnya . sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang akan mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik.
            Pada seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder  pada pria, diantaranya suara menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut ditempat tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi bidang, jakun membesar. Sedangkan seorang wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita yaitu estrogen. hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda - tanda kelamin skunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus, suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar.
Berdasarkan uraian diatas, maka saya mencoba mengangkat judul tentang  “SISTEM GENETALIA PADA MANUSIA” yang sangat memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia.

B.   Rumusan Masalah
1.    Bagaimana Fisiologi Sistem Genetalia Pada Pria?
2.    Bagaimana Fisiologi Sistem Genetalia Pada Wanita?

C.   Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui Fisiologi Sistem Genetalia Pada Pria
2.    Untuk mengetahui Fisiologi Sistem Genetalia Pada Wanita

D.   Metode Penulisan
Metode yang penulis gunakan dalam menulis makalah ini, yaitu :
1.  Metode Kepustakaan adalah metode pengumpulan data yang digunakan penulis dengan mempergunakan buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah yang sedang dibahas.
2.  Metode Media Informatika adalah metode dengan mencari data melalui situs-situs di internet.


BAB II
PEMBAHASAN


A.   Sistem Genetalia Pada Pria
1.    Testis
Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. manusia (pria) mempunyai dua testis yang dibungkus dengan skrotum. Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung penis (skrotum). testis berjumlah sepasang (testes = jamak). testis terdapat dibagian tubuh sebelah kiri dan kanan, Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaingan ikat dan otot polos. fungsi testis secara umum merupakan alat  untuk memproduksi  sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.


2.    Saluran pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi pada pria terdiri dari epididimis, vas diferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
a.     Epididimis
     Epididimis adalah struktur didalam skrotum yang meletak dibagian belakang testis dan memanjang sampai ke vas deverens. Epididimis merupakan saluran berkelok - kelok didalam skrotum yang keluar dari testis. epididimis berjumlah sepasang disebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
b.    Vas deferens
Vas deferens atau sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang        mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung daerah pinggang. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
c.    Saluran ejakulasi
Saluran ejukulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
d.      Uretra
            Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.

3.    Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper.
a.    Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
b. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbouretra yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.
c.    Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).

4.    Penis
Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang membungkus uretra. Uretra pada penis di kelilingi oleh jaringan arektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf parasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).

5.    Skrotum
Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya
berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakkan  skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga terdapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang di sebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil.

6.    Mekanisme Ejakulasi
Ejakulasi pria itu terjadi setelah ereksi yang berkepanjangan, dimana bisa melalui hubungan seksual atau bahkan rangsangan yang diberikan oleh pria itu sendiri melalui proses masturbasi atau onani. Yang terjadi pada proses ini adalah dikeluarkannya sperma (air mani) yang bisa disertai juga dengan sel-sel sperma di dalamnya yang bisa juga dibarengi dengan proses orgasme atau klimaks. Ejakulasi terjadi dalam 2 tahap yaitu:
a.    Terjadi kontraksi pada epididimis, vas deferen, dan semua kelenjar reproduksi.
b.    Keluarnya semen (mani) melalui uretra
7.    Hormon pada pria 
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
a.    Testosteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
b.    LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testosteron.
c.    FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
d.    Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.


A.   Sistem Genetalia Pada Wanita
.      Genetalia Eksterna
Genetalia Eksterna terdiri dari:
a.    Tundun (Mons veneris)
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas.
b.    Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu di bagian bawah dan membentuk perineum.
c.    Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna kemerahan.
d.    Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif.
e.    Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen.
f.     Himen (selaput dara)
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior.
b.    Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani.

2.    Genetalia Interna
a.    Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan.
Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm.
Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi:
1)    Forniks anterior      
2)    Forniks posterior     
3)    Forniks dekstra                                        
4)    Forniks sinistra
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama vagina:
1)    Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
2)    Alat hubungan seks.
3)    Jalan lahir pada waktu persalinan.
b.    Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung kemih dan rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika interna).
Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter.
c.    Tuba fallopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan diameternya antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
d.    Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan ovum.

3.    Hormon Pada Wanita
a.    FSH (Follicle Stimulating Hormone),diproduksi oleh pituitari anterior dan berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan folikel
b.    LH (Luteinizing Hormone), diproduksi oleh pituitari anterior dan berfungsi memicu corpus luteum untuk memproduksi progesteron
c.    Estrogens, diproduksi oleh ovarium dan berfungsi memicu pertumbuhan ciri seks sekunder seperti pertumbuhan payudara, rambut kemaluan dan ketiak, serta memicu pertumbuhan endometrium.
d.    Progesterone, berfungsi untuk mengentalkan secret vagina, mengatur siklus menstruasi, menurunkan Gairah Seksual, persiapan ASI, Diuretik; mengurangi retensi air, dan Mampu menurunkan resiko terjadinya kanker rahim dan payudara.
e.    GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone), diproduksi oleh hipotalamus dan berfungsi memicu kelenjar pituitari anterior untuk memproduksi FSH dan LH.

4.    Siklus Menstuasi
Menstruasi adalah proses luruhnya darah dari rahim yang keluar melalui vagina. Kondisi ini terjadi karena tidak ada pembuahan sel telur di rahim sehingga lapisan dinding rahim (endometrium) menebal lalu luruh menjadi darah. Jika seorang wanita tidak mengalami kehamilan, maka siklus menstruasi akan terjadi setiap bulannya.
Pada umumnya siklus menstruasi pada wanita yang normal adalah 28-35 hari dan lama haid adalah 3-7 hari. Siklus menstruasi pada wanita dikatakan tidak normal jika siklus haid kurang dari 21 hari dan lebih dari 40 hari.



BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Sistem Genetalia Pada Pria yaitu testis, Saluran pengeluaran (Epididimis, Vas deferens, Saluran ejakulasi, dan Uretra), Kelenjar Asesoris (Vesikula Seminalis, Kelenjar prostat, dan Kelenjar Cowper), Penis serta Skrotum. Ejakulasi terjadi dalam 2 tahap yaitu: Pertama Terjadi kontraksi pada epididimis, vas deferens, dan semua kelenjar reproduksi. Kedua Keluarnya semen (mani) melalui uretra. Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
Sistem Genetalia Pada Wanita, dibagi 2 yaitu Genetalia Eksterna (Tundun (Mons veneris), Labia Mayora, Labia Minora, Klitoris, Vestibulum (serambi), Himen (selaput dara), Perineum (kerampang)) dan Genetalia Interna (Vagina, Uterus, Tuba fallopii, Ovarium). Adapun Hormon Pada Wanita yaitu Estrogens, LH (Luteinizing Hormone), Progesterone dan GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone).
B.   Saran
Dalam pembuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa, dalam pembuatan makalah masih terdapat banyak kesalahan kekurangan serta kejanggalan baik dalam penulisan maupun dalam pengkonsepan materi. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan lebih baik dan penulis berharap kepada semua pembaca mahasiswa khususnya, untuk lebih ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan datang.




DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin. 2011. Anatomi dan Fisiologi: Kurikulum Berbasis kompetensi untuk keperawatan & Kebidanan,Ed.4. Jakarta. EGC
Ward Jeremy,dkk. 2007. At a Glance Fisiology. Jakarta. Erlangga





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Keperawatan Hyperemis Gravidarum

BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita, proses ini akan menyebabkan te...