Jumat, 09 Juni 2017

Makalah Kecenderungan Orang Muda Mengikuti Trend Budaya Baru

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi memberikan dampak yang sangat besar dalam kemajuan komunikasi. Teknologi yang canggih tidak hanya dapat menyebarkan infomasi dengan cepat namun bemanfaat dalam memudahkan penyebaran informasi menyenai trendi budaya baru dari bukan hanya dari Indonesia tetapi dari seluruh dunia. Trendi atau kebudayaan popular banyak diminati dan cepat berganti. Kebudayaan popular biasanya berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang atau kalangan tertentu seperti musik, film, fashion, dan lain-lain.
Berpenampilan menarik dan mengikuti trendi budaya baru sedang bekembang tentunya pada kalangan remaja. Apalagi dalam pergaulan, penampilan sangat penting untuk diperhatikan. Salah satu trendi yang banyak dinimati oleh kalangan remaja khususnya perempuan yaitu fashion korea, melalui penampilan artis korea yang memiliki wajah menarik, kulit putih bersih, dan mempunyai badan yang tinggi membuat remaja meniru gaya fashion idola mereka.
Oleh karena itu, berdasarkan paparan diatas kami sebagai penulis tertarik untuk menulis makalah yang berjudul “Kecenderungan Orang Muda untuk Mengikuti Trendi Budaya Baru”

B.   Rumusan Masalah
Bagaimana Kecenderungan Orang Muda untuk Mengikuti Trendi Budaya Baru?

C.   Tujuan Penulisan
1.  Untuk memenuhi Tugas Ilmu Sosial Dasar
2.  Untuk mengetahui Kecenderungan Orang Muda untuk Mengikuti Trendi Budaya Baru






BAB II
PEMBAHASAN

A.  Tinjauan Pustaka
1.    Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
2.    Pengertian Tren
Tren merupakan suatu pandangan, gagasan, ide maupun mode (ragam cara atau bentuk terbaru pada suatu waktu tertentu, seperti tata pakaian, potongan rambut, corak hiasan, dan sebagainya) yang sedang digandrungi oleh masyarakat, dapat digemari oleh remaja, anak-anak, dewasa, maupun orang tua. Tren adalah sesuatu yang “menjamur” atau sedang disukai atau digandrungi oleh orang banyak. Cirinya mudah saja, apabila kita sedang berjalan ditempat-tempat umum atau tempat berbelanja tertentu dan melihat ada sebuah kesamaan pada 5-25 orang yang lewat, maka itulah tren yang sedang berlaku. 

B. Kecenderungan orang muda mengikuti budaya trend baru
       Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya. Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang mendiami belasan ribu pulau dan masing-masing suku bangsa tersebut memiliki keanekaragaman budaya tersendiri. Pada kondisi saat ini sebagian kebudayaan tersebut mulai di tinggalkan seiring berkembangnya era globalisasi yang membawa kebudayaan-kebudayaan asing masuk di nusantara terutama kebudayaan barat. Kehadiran budaya barat seakan mendominasi dan menjadi Trend-Center bagi masyarakat. Kebiasaan dan pola hidup orang barat seakan menjadi cermin moderenisasi. Hembusan pengaruh barat di anggap sebagai ciri khas kemajuan dalam ekspresi budaya kekinian. Masyarakat memiliki keinginan untuk selalu berubah dan mengikuti hal-hal yang baru.
Indonesia di kenal sebagai negara multi etnis dan agama, dari situlah Indonesia memiliki ragam Budaya yang berbeda-beda. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan Indonesia kini kian memudar secara perlahan. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya teknologi yang akhirnya dapat memberikan dampak negatif terhadap kebudayaan asli Indonesia. Dengan banyak berkembangnya media elektronik, kebudayaan barat dapat dengan mudah masuk ke Indonesia,sehingga mulai mengubah pola pikir dan prilaku masyarakat Indonesia. Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia sebenarnya memiliki dampak positif dan  negatif bagi anak muda di Indonesia.
Dampak positif misalnya, kreatifitas, inovasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hidup disiplin dan profesionalitas dalan lain-lain. Sedangkan, dampak negatifnya kebudayaan asing atau barat terhadap masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja sudah sampai tahap memprihatinkan karena ada kecenderungan para remaja sudah melupakan kebudayaan bangsanya sendiri. Budaya ikut-ikutan atau latah terhadap cara berpakaian misalnya, Para remaja tidak ingin ingin dikatakan kuno, kampungan kalau tidak mengikuti cara berpakaian ala barat karena dinilai modern, tren dan mengikuti perkembangan zaman meski memperlihatkan auratnya yang dilarangan oleh ajaran agama maupun bertentangan dengan adat istiadat masyarakat secara turun temurun. Selain cara berpakaian dan mode, pergaulan bebas dan cara berhurahura di kalangan remaja yang di lihat sebagi prilaku yang menyimpang baik secara agama maupun sosial juga menjadi masalah bagi kebudayaan di Indonesia. Umumnya kalangan remaja  Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan yang mereka miliki. Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri terkesan jauh dari moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan budayanya. Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan kebudayaan kita sendiri.
Contohnya gaya hidup, Remaja merupakan masa depan atau calon konsumen potensial. Upaya mencari identitas diri dan status sosial ditandai melalui barang-barang dan aktivitas-aktivitas yang dilakukan. Perilaku semacam ini sudah berkembang menjadi sebuah gaya hidup bagi kalangan anak muda saat ini. Artinya perilaku konsumsi atau aktivitas-aktivitas terhadap sesuatu bukan lagi merupakan kebutuhan, akan tetapi suatu keharusan untuk menunjukkan dirinya dikalangan masyarakat. Melalui gaya ini seorang dapat dinilai oleh orang lain. Gaya juga merupakan elemen pembentuk citra. Fenomena ini kemudian melahirkan bentuk-bentuk “budaya populer”. Misalnya konsumsi mode, fashion, dan gaya hidup yang serba instan. Budaya populer inilah yang hingga saat ini masih berkembang di Indonesia melalui cara promosi sistem nilai lewat media massa seperti televisi, radio, internet, koran, majalah, dan sebagainya. Oleh karena itu kalangan anak mudah saat ini lebih cenderung mengikuti budaya asing dibandingkan dengan budayanya sendiri.
       Dari perkembangan era globalisasi yang sangat pesat karena penemuan-penemuan baru di dunia teknologi yang di dominasi oleh negara-negara luar. Selain penemuan-penemuan tersebut, terjadi fenomena lain khususnya di kalangan remaja, dimana para remaja tersebut cenderung meniru kebudayaan luar. Salah satu contohnya  seperti model cara berpakaian, pergaulan bebas, gaya bahasa dan model rambut. Pengaruh ini dapat merambat merambat lebih cepat ke golongan bawah akibat artis-artis di jagad hiburan yang memiliki tingkat modernisasi yang lebih tinggi. Dari perilaku dan gaya itulah di lihat oleh para remaja sebagai contoh dan layak untuk di tiru karena di anggap lebih maju dan modern. Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat dibandingkan dengan kebudayaan kita sendiri.
Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut mengiringi budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia, sehingga generasi muda yang mendatang bisa diperkirakan dapat lebih buruk dari masa sekarang jika mengikuti budaya asing tersebut. seperti yang terjadi saat ini banyak remaja yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia. Mereka tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ada. Kemudahan mengakses budaya asing serta kemudahan masuknya budaya asing tanpa ada filterisasi membuat usia muda rawan tergoda dengan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya. Seperti banyaknya blue film yang masuk ke Indonesia, permasalahan ini sangat berdampak negatif bagi masyarakat khususnya kalangan remaja. Banyak blue film atau adegan porno laiinya yang dapat diakses dengan mudah melalui internet. Para remaja bebas mengakses dan menonton film tersebut tanpa pengawasan dari pihak orang tua mereka. Hal tersebut menimbulkan dampak yang kurang baik bagi psikis remaja itu sendiri, dengan menonton adegan porno, remaja tersebut jadi termotivasi ingin melakukan hal yang ia tonton dan ada sesuatu yang baru yang tidak seharusnya di coba jadi ingin dicoba. Remaja identik dengan masa dimana mencari identitas diri melalui bergaul dengan teman-teman sebaya, dan mencari pengalaman dengan mengikuti banyak kegiatan-kegiatan yang di anggap baru bagi mereka. Serta kecenderungan para remaja mengikuti budaya yang tengah trend, sehingga tidak sedikit para remaja terjebak dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia melalui informasi yang sangat mudah di dapatkan baik dari media Online maupun media massa yang sekarang ini cukup mudah di dapatkan.
Contoh lain seperti Valentine Day's. kata Valentine Day’s itu sudah tidak asing bagi dunia remaja, mereka lebih mengenal dan memahami di karenakan Valentine Day’s identik dengan remaja serta mereka juga ikut merayakan. Biasanya Valentine Day’s (Hari Kasih Sayang) dirayakan kepada kekasih atau pasangan masing-masing dengan memberikan hadiah berupa Coklat yang di jadikan simbol kasih sayang, serta memberikan selamat kepada kekasih (Pasangan masing-masing) berupa kata-kata indah yang berisikan kata yang romantis sehingga membuat pasangan kita menjadi lebih sayang. Selain itu juga ada yang menjadikan Valentine Day’s (Hari Kasih Sayang) sebagai saat yang tepat untuk mengutarakan perasaan kepada cewek yang ingin di jadikan pacar atau kekasih dengan mengungkapkan isi hati tentang perasaanya kepada si cewek tersebut. Sebenarnya Valentine  Day’s (Hari Kasih Sayang) itu baik dan bagus apabila di lakukan dengan benar, karena didalamnya terdapat pesan-pesan yang baik yaitu mempererat dan menyatukan rasa kasih sayang terhadap pasangan kita masing-masing.
Kemajuan teknologi,dunia industry, dan hiburan menjadi faktor yang berpengaruh besar dalam penyebarluasan trendi budaya baru dikalangan masyarakat khususnya pada kalangan muda. Yang dulunya diindonesia, wanita menggunakan kebaya sehari-hari namun karena masuknya budaya baru terjadi pergeseran dengan kehadiran jins, kaos, kemeja, dan lain sebagainya. Para orang muda yang akan paling cepat mengikuti tren-tren budaya baru tersebut karena merekalah yang paling update. Berpenampilan menarik dan mengikuti mode yang sedang berkembang tentunya sudah menjadi tren tersendiri bagi kalangan Orang muda. Pesatnya perkembangan teknologi informasi sehingga memudahkan masyarakat khususnya pada kalangan Orang Muda untuk mengakses informasi tentang gaya hidup yang mereka inginkan. Yang dulunya jika ingin mendapatkan barang-barang dari luar kota, harus pergi ke kota tersebut, namun kini hanya dengan mengakses internet masyarakat akan lebih mudah untuk membeli tanpa harus pergi kekota tersebut. Apalagi bagi kaum muda, informasi tentang gaya terkini yang menjadi tren sangat mudah diketahui melalui internet.
       Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat istiadat yang mereka miliki. Para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan kebudayaannya. Dan kini nilai-nilai kebudayaan kita semakin terkikis karena disebabkan oleh pengaruh budaya asing yang masuk ke negara kita. Jika pengaruh-pengaruh di atas terus dibiarkan, maka moral generasi bangsa akan menjadi rusak. Timbul tindakan anarkis antar golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri. Padahal generasi muda justru menjadi penerus masa depan bangsa kita.
Orang muda cenderung sangat mudah untuk mengikuti trendi budaya baru. Karena mereka tidak ingin dikatakan ketinggalan jaman. Mau tidak mau para orang muda akan mengikuti trendi budaya baru karena adanya tuntutan zaman yang harus mereka hadapi. Adanya globalisasi memunculkan budaya-budaya baru. Contohnya saja Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut, McDonals, A&W merupakan pola konsumsi baru tehadap makanan cepat saji (fast food) dari luar negeri yang kini bayak digemari masyarakat Indonesia. Bahkan restoran-restoran ini lebih banyak dikunjungi oleh remaja dibandingkan dengan rumah-rumah makan yang menyajikan makanan khas Indonesia. Meskipun cita rasa itu belum tentu cocok dengan selera, namun dianggap lebih “bergengsi” oleh remaja dibanding dengan rumah makan tradisional.
Selain itu, kehadiran iklan atau reklame yang menawarkan produk-produk luar negeri juga cukup menyita pengeluaran bagi kaum remaja, terutama yang bermukim dikota-kota besar . selera belanja akan produk luar seolah-olah dianggap lebih “berkelas”, lebih berkualitas, dan lebih mengikuti trend dibanding dengan produk-produk buatan Indonesia. Para orang muda cenderung mengeluarkan uang secara berlebihan hanya untuk mengikuti trend yang terus mengalami perubahan, padahal barang-barang yang dibeli belum tentu sama sekali berguna ataupun tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Adanya kecenderungan orang muda terhadap budaya baru membuat para remaja konsumtif. Remaja rela mengeluarkan biaya atau materi demi rasa kepuasan telah memiliki komoditi tesebut.
Suatu trendi budaya baru itu harus mendapat respon positif dari masyarakat agar dapat ditiru oleh semua orang. Disini orang muda sangat cenderung mengikuti trend budaya baru karena dalam pemahaman mereka trend budaya baru merupakan hal yang sangat instan/cepat. Dengan perubahannya yang sangat cepat itu yang memicu hal yang negatif, yaitu banyak mengeluarkan uang yang berlebihan untuk mengikuti setiap perubahan yang ada. Mereka mengeluarkan banyak uang hanya untuk membeli hal yang tidak berguna sama sekali. Generasi muda sangat senang mengikuti  perkembangan trend tersebut hanya karena untuk mendapatkan hal yang menarik. Oleh karena itu golongan muda banyak mencoba hal-hal yang baru agar tidak ketinggalan dengan teman sebayanya. Teknologi dan fashion merupakan hal yang paling cenderung dalam orang muda saat ini. Teknologi saat ini sangat berpengaruh pada kaum muda. Karena menurut kaum muda hidup tanpa gadget itu susah. Saat ini kaum muda sudah jarang sekali bersosialisasi pada masyarakat akibat gadget yang selalu membuat mereka ketergantungan. Cara berpakaian anak muda zaman sekarang yang sudah melenceng dari aturan agama dan norma yang ada. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahannya sehingga ada bagian tubuh yang seharusnya tidak diperlihatkan malah diperlihatkan. Contoh lain yaitu kaum muda yang mengikuti budaya orang barat yang suka mengkonsumsi minum-minuman keras, narkoba, dan barang haram sejenisnya. Karena, dalam pemikiran mereka jika mereka tidak mengkonsumsi barang itu maka mereka dinilai sebagai masyarakat yang sudah ketinggalan zaman. Mereka juga hanya ingin yang instan-instan. Dengan begitu timbul sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status masyarakat di ukur melalui kekayaan. Sebenarnya trend budaya baru ini memiliki dampak positif dan negatif. Yang harus kita ambil yaitu positifnya, tapi sekarang banyak yang menyalahgunakan semuanya. Trend budaya baru ini tergantung dari setiap individu bagaimana cara mereka untuk mengikuti alur yang ada.




BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Berpenampilan menarik dan mengikuti mode yang sedang berkembang tentunya sudah menjadi tren tersendiri bagi kalangan Orang muda. Kemajuan teknologi,dunia industry, dan hiburan menjadi faktor yang berpengaruh besar dalam penyebarluasan trendi budaya baru dikalangan masyarakat khususnya pada kalangan muda. Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat istiadat yang mereka miliki.
Para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan kebudayaannya. Disini orang muda sangat cenderung mengikuti trend budaya baru karena dalam pemahaman mereka trend budaya baru merupakan hal yang sangat instan/cepat. Dengan perubahannya yang sangat cepat itu yang memicu hal yang negatif, yaitu banyak mengeluarkan uang yang berlebihan untuk mengikuti setiap perubahan yang ada. Mereka mengeluarkan banyak uang hanya untuk membeli hal yang tidak berguna sama sekali. Generasi muda sangat senang mengikuti  perkembangan trend tersebut hanya karena untuk mendapatkan hal yang menarik. Oleh karena itu golongan muda banyak mencoba hal-hal yang baru agar tidak ketinggalan dengan teman sebayanya.
Sebenarnya trend budaya baru ini memiliki dampak positif dan negatif. Yang harus kita ambil yaitu positifnya, tapi sekarang banyak yang menyalahgunakan semuanya. Trend budaya baru ini tergantung dari setiap individu bagaimana cara mereka untuk mengikuti alur yang ada.
B. Saran
Semoga dengan pembuatan makalah ini, pembaca khususnya orang muda dapat mengetahui jika terlalu cenderung mengikuti trendi budaya baru juga tidak baik, mereka lebih harus selektif dalam mengikuti trendi budaya baru yang sering beganti. Dalam pembuatan makalah ini juga kami menyadari bahwa, dalam pembuatan makalah masih terdapat banyak kesalahan kekurangan serta kejanggalan baik dalam penulisan maupun dalam pengkonsepan materi. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan lebih baik dan kami berharap kepada semua pembaca Orang muda khususnya, dapat memahami infomasi yang penulis sampaikan.



DAFTAR PUSTAKA
Milla Riauzie Poetri, Ikma Citra Ranteallo, Nazrina Zuryani. (2015). Perilaku Konsumtif Remaja Perempuan Terhadap Trend Fashion Korea di Jakata Selatan. Diakses Pada tanggal 15 Mei 2017. http://ojs.unud.ac.id/index.php/sorot/article/download/12804/8687

Resmiwaty. (n.d.). Degragasi Kultural dalam Kehidupan Remaja . 325-332. Diakses Pada Tanggal 15 Mei 2017 https://media.neliti.com/media/publications/28549-ID-degradasi-kultural-dalam-kehidipan-remaja.pdf

Sofiah, A. R. (2014). Tren Mode Remaja Putri. Studi Analisis Isi Produksi Pesan Rubrik Mode Majalah Gadis Dalam Pembentukan Tren Mode Remaja Putri Tahun 2011, 1-21. Diakses Pada Tanggal 15 Mei 2017 http://www.jurnalkommas.com/docs/jurnal%20arum.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Makalah Keperawatan Hyperemis Gravidarum

BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita, proses ini akan menyebabkan te...